
Indonesia sebagai negara yang terus mengembangkan sektor ekonomi digital untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, perlu melakukan terobosan dengan mempersiapkan generasi muda yang adaptif di era Revolusi Industri 4.0 dengan dukungan pembinaan literasi digtal dan pemberdayaan masyarakat. Guna mengawal transformasi digital di Indonesia dibutuhkan penataan dan pembangunan infrastruktur digital untuk kemajuan digitalisasi. Digitalisasi tidak dapat berjalan tanpa adanya perwujudan pembangunan dan kelengkapan infrastruktur digital. Pemerintah berupaya melakukan peningkatan kecakapan digital masyarakat untuk pemanfaatan ruang digital dan teknologi. Literasi Digital berguna untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan internet serta mengenalkan bagaimana mempergunakan internet secara cerdas, kreatif dan produktif.
Literasi Digital masyarakat Indonesia saat ini diukur dengan menggunakan Indeks Literasi Digital yang diperoleh berdasarkan survei kepada 10.000 responden di 514 Kabupaten/Kota. Tahun 2021, indeks literasi digital Indonesia adalah 3,54 dari skala 1-5. Terdapat sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu 0,05 poin. Perbaikan terjadi pada pilar Digital Culture dan Digital Skills, tapi ada penurunan pada Pilar Digital Ethics dan Digital Safety. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan upaya baru yang lebih efektif dalam mendorong peningkatan dan pemerataan kecakapan literasi digital masyarakat Indonesia. PANDU DIGITAL merupakan Program Pendukung Literasi Digital di Indonesia yang ditujukan untuk membentuk pendamping/pengajar/pelatih di bidang digital untuk masyarakat Indonesia, baik kelompok produktif ekonomi maupun non produktif ekonomi. Di tahun 2024 program literasi digital sector Pendidikan berkolaborasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bersama dengan Pandu Digital, mengedukasi masyarakat Indonesia untuk memiliki kecakapan digital, sehingga dapat mengakses, memproses, dan mempelajari berbagai informasi dalam upaya untuk mendorong pembangunan dan penyelesaian beragam permasalahan di masyarakat. Di harapkan dunia Pendidikan dapat berperan serta dalam mewujudkan literasi digital peserta didik.


Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember sebagai bagian dari optimalisasi program tersebut di atas, menunjuk beberapa sekolah SMK yang berada di Kabupaten Jember untuk diberikan pemaparan serta informasi tentang program literasi digital tersebut. Terdapat 6 sekolah SMK yang mengikuti kegiatan tersebut yaitu SMKN 1 Jember, SMKN 4 Jember, SMKN 5 Jember, SMKN 6 Jember, SMKN 8 jember, serta SMKS Kartini Jember. Kegiatan diawali pada hari Senin, 29 Januari di SMKN 5 Jember pada sesi pertama pada pukul 08.00 s.d 10.00 WIB dengan tema “Jejak Digital Positif : Tanggung Jawab Remaja Dalam Membangun Identitas Online”. Lalu kegiatan dilanjutkan untuk sesi kedua di SMKN 4 Jember pada pukul 13.00 s.d 15.00 WIB dengan tema “Menggali Hak Dan Tanggung Jawab Digital Untuk Generasi Penerus”.


Hari kedua, Selasa 30 Januari 2024 kegiatan dilanjutkan sesi pertama di SMKN 1 Jember dengan tema “Memahami Dan Melindungi Data Pribadi Di Internet” sedangkan untuk sesi kedua di SMKN 6 Jember dengan tema “Menjadi Pribadi Digital Yang Bertanggung Jawab”. Untuk hari ketiga, kegiatan dilakukan di SMKN 8 Jember dengan tema “Menggunakan Teknologi Dengan Bertanggung Jawab” serta dilanjutkan ke SMKS Kartini Jember bertema “Mendorong Tanggung Jawab Remaja Dalam Ruang Maya”. Rangkaian kegiatan tersebut disambut sangat antusias oleh siswa-siswi. Para siswa mendengarkan dengan seksama penjelasan yang disampaikan narasumber serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar tema yang dibahas. Diharapkan kegiatan tersebut dapat mengubah pola pikir para generasi muda menuju hal yang lebih baik.
